Penerapan Kurikulum 2013 di sekolah akan memasuki tahap penerapan kurikulum tersebut di seluruh sekolah pada Tahun 2018. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi persoalan terkait penerapan kurikulum yang berbeda di jenjang pendidikan yang sama.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud, Bambang Winarji dalam pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2017 - 2018 dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, Selasa (12 Desember 2017).
Kebijakan ini juga diambil untuk mengurangi persoalan dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN). Perbedaannya hanya terletak pada teknis pelaksanaannya, yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Pelaksanaan UNBK hanya dapat dilaksanakan di daerah-daerah dengan fasilitas teknologi informasi dan sumber daya yang memadai. Sedangkan UNKP dilaksanakan oleh daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas dan sumber daya yang memadai.
Sejak penerapannya di awal Tahun 2013 sampai pada pendampingan dan evaluasi sepanjang Bulan Juli 2013 – 2016, kurikulum ini mengalami berbagai dinamika di sekolah penyelenggara, sehingga dilakukan berbagai "coding" untuk menyempurnakan kurikulum teranyar ini.
